Senin, 04 Februari 2013

analisis jurnal dalam b.inggris


theme:
Analysis of customer satisfaction with the services of a company's goods and services.

Title: Competition quality service and customer satisfaction are visiting and shopping at Indomart, Alfamart, and Seven Eleven.


Preliminary :

Background:
Under conditions of business competition is very tight, the service to customer satisfaction is a top priority that must be made by each company to retain customers. In addition, to be able to compete and dominate the market every company should also have lots of ways to attract the hearts of consumers.
In the service industry, service providers need to understand the needs and wants of customers in terms of services so that they feel satisfied, of course taking into account the five dimensions of service quality such as buktifisik, reliability, responsiveness, assurance and empathy.
For example, based on Cartesian diagram, priority should be front Indomaret Banyu Biru Semarang is the provision of information in a clear and easily understood, concern for the needs and desires of consumers, the delivery of services to consumers indiscriminately, cleanliness and convenience outlets / stores, and availability adequate parking.
From the results of this study are expected to know how much influence the responsiveness, reliability, assurance, empathy and tangible customer satisfaction visit and shop at Indomart, Alfamart, and Seven Eleven.

Problems And
Destination:

Based on the above background of concern are:
How to provide the service to make it profitable for companies
  Changing products to attract customers
To determine the effect of marketing activities on the buyer's decision

OBJECTIVE
RESEARCH:
This
research aims to analyze business conditions are very tight and the influence of producer services to consumer

analis jurnal


BAB I
PENDAHULUAN
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN (MIE GELAS DENGAN POP MIE )

A) Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya produk mie instan diketahui adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari oleh masyarakat luas . karena proses pembuatannya yang mudah membuat masyarakat tidak perlu susah payah membuatnya, Produk ini pun biasa dikonsumsi dengan harga yang relative terjangkau mudah didapatkan dan sifatnya tahan lama.
Produk ini pun bisa dibeli dari kalangan bawah sampai menengah atas,dan produk yang dikeluarkan mie instan ini pun tentunya beragam, dari segi kemasan serta peningkatan kualitasnya pun pasti berbeda.dengan semakin banyaknya merk mie instan yang ada dipasaran berarti menmberikan keleluasan bagi konsumen untuk memilih merk yang sesuai dengan keinginannya, oleh karena itu sangat perlu bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya, dengan banyaknya merk mie instan yang ada dipasaran akan mendorong perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat. Misalnya mengubah kemasan yang menarik ,warna, aroma, promosi dan harga.
Menurut Assael (1995) keinginan untuk membeli merupakan tendensi konsumen untuk membeli suatu produk. Pengukuran keinginan untuk membeli tersebut merupakan suatu hal yang penting dalam pengembangan strategi pemasaran. Para pemasar biasanya mencoba coba elemen dari bantuan pemasaran mana yang menentukan atau berpengaruh pada konsumen untuk membeli produk. Selain itu perlu diperhatikan bahwa keputusan untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh dua hal yaitu sikap dan pendirian orang lain dan faktor situasi yang tidak diantisipasi. Sampai dimana pengaruh orang lain tersebut terhadap minat membeli konsumen ditentukan oleh intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang disuka konsumen, dan motivasi konsumen untuk menuruti orang lain. Sedangkan pengaruh faktor situasi yang diantisipasi terhadap minat membeli konsumen didasarkan pada faktor-faktor seperti pendapatan
keluarga yang diharapkan, dan melihat produk yang diharapkan.Produsen pun harus lebih jauh lagi dalam mendistribusikan produknya kepasar konsumen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen .di era munculnya puluhan merk dalam kategori satu barang, memberikan kemungkinan bagi konsumen untuk melakukan pindah merk dengan mudah, sebagai contoh merk mie instan yang semula yang dikuasai oleh beberapa merk kuat, kini dengan cepat bermunculan merk – merk baru dengan harga yang lebih murah dan dipromosikan dengan gencar. Di layar televisi bisa disaksikan beberapa banyaknya merk – merk baru yang mencoba masuk pasar yang sebenarnya merk tersebut telah dikuasai oleh merk – merk kuat.dalam hal bisnis seperti itu memang tidak bisa dihindari. Yang paling praktis dan disukai daripada sereal. Dari segi citarasa pun , mie instan mudah diterima semua golongan. Melihat kesuksean dari produk Mie instan yang cepat saji seperti mie gelas dan popmie .

Dari uraian tersebut diatas penelitian ini dinamakan adalah Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap keputusan Pembelian Produk Mie instan dengan merk Mie gelas dan popmie
B)  Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen pembelian produk Mie Instan dengan merek Mie gelas dan popmie ?
2. Bagaimana pengaruh sikap terhadap iklan merek pada konsumen mi instan mie gelas dan popmie ?

C)  Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen pembelian produk Mie instan dengan merek Mie gelas dan popmie.
2. Untuk menganalisis pengaruh sikap terhadap iklan merek pada konsumen Mie instan mie gelas dan popmie

D) Hipotesis
Adanya banyak persaingan merek produk dalam satu produk yang sama guna untuk menarik minat konsumen dengan berbagai strategi untuk dapat memasarkan ke pasaran. Dan bersaing secara sehat pada masing masing produsen untuk mendapatkan keuntungan secara optimal pada produk yang dipasarkannya.
BAB II
LANDASAN TEORI

A) Pemasaran
Pemasaran merupakan proses penyusunan komunikasi terpadu untuk memberikan informasi mengenai barang dan jasa dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan manusia, dimana kedua produk mie instan tersebut bisa memasarkan produknya ke pasaran dengan strategi masing masing pihak untuk dapat menarik minta konsumen.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian tumbuh menjadi keinginan manusia , contoh : seorang manusia yang membutuhkan mie instan dalam memenuhi kebutuhan laparnya, maka ia akan niat membeli ke warung terdekat untuk mendapatkan produk yang dicari. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk, harga , tempat dan promosi seperti yang akan kita bahas nanti pada konsep bauran pemasaran ini, pemasar harus mempunyai konsep dan prinsip agar kegiatan pemasarannyadapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.


B)  Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran, dimana kelompok – kelompok tersebut terdiri dari Produk , price, promotion, dan place. Yang sering kita kenal dengan 4P.
a)  Product (Produk).
Produk merupakan sebuah barang yang ditunjukan kepada konsumen melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Para produsen dari masing masing yang menjual produk Mie instan tersebut harus bisa bersaing, untuk bisa menarik perhatian pelanggan. Bagaimana pun caranya produk tersebut bisa laku keras pada pemasaran. Produk yang dibuat oleh produsen tersebut tidak boleh sembarangan, produk tersebut harus diteliti dan diujicoba pada laboratorium yang membuat lebel halal pada kemasan mie tersebut.
Produsen harus tau keinginan para konsumennya, produk mana yang paling diminati oleh konsumen tersebut. Kemungkinan besar penjual harus bisa membuat produk itu menjadi produk yang berwarna, dengan merubah kemasan , kualitas dan kuantitasnya, guna ingin mendapatkan keuntungan yang optimal.

b) Price (Harga)
Price merupakan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
Seperti yang kita tahu bahwa produk mie instan itu harganya sangat terjangkau dan mudah dibeli dimana saja, otomatis perusahaan perusahaan mie instan dengan merek mie gelas dan popmie tersebut harus bisa membuat harga yang seoptimal mungkin untuk menarik pelanggan agar produknya bisa laku keras, kemungkinan yang kita tahu bahwa harga produk mie gelas lebih murah dibandingkan dengan produk popmie, kenapa ? ada beberapa yang menjadi alasan tentang perbedaan harga tersebut. Konsumen lebih suka dengan popmie karena mungkin rasa bumbu dan mie nya itu pas dengan seleranya, walaupun harganya agak sedikit lebih mahal dengan produk mie gelas, kemasan popmie juga lebih menarik dibandingkan dengan produk mie gelas. Disarankan bahwa harga tersebut pun sangat mempengaruhi dari nilai produk itu sendiri, jadi jangan harga murah rasapun tidak begitu enak juga (itu jangan) lebih baik harga murah , rasa pas dan minat konsumen pun banyak.karena perusaahaan yang seperti ini tidak begitu mengandalkan keuntungan yang besar, melainkan banyaknya konsumen yang membeli produk itu dengan selera masing masing.
c) Promotion (Promosi)
Promotion merupakan menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen . Bauran promosi tersebut meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat.
Produk mie instan dengan merek mie gelas dan popmie harus bisa mempromosikan barangnya kepada konsumen , Banyak cara untuk bisa menjual produknya itu keberbagai sumber dengan cara memasarkan ke iklan – iklan, promosi dan lain sebagainya. Cara pembelian produk dengan system buy five get one itu juga sudah bisa menari konsumen untuk melakukan pembelian tersebut.jadi penjual harus berusaha sekeras mungkin untuk dapat memasarkan produknya .
d) Saluran Distribusi (Place)
Place merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
Produk dari kedua diatas harus tahu mana tempat yang bisa digunakan untuk menjual produknya tersebut , mencari tempat yang letaknya strategis dan mempermudah akses penjualan sangat penting dilakukan. Tetapi biasanya produk kedua mie instan tersebut sering kita lihat dijual diberbagai supermarket kesayangan kita. Jadi kalau memang kurang cukup untuk menjual produknya , ya diharapkan untuk membuka atau mencari tempat lain dan yang bisa dikunjungi oleh para konsumen untuk membeli produknya.


C)  Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah bagaimana seorang konsumen memutuskan untuk mendapatkan produknya sesuai dengan harapan yang diinginkan .pastinya pembeli tahu mana rasa, kemasan, produk yang menarik dari kedua jenis produk tersebut yang sesuai dengan selera konsumen.maka dari itu kedua produk mie tersebut harus bisa menarik minat konsumen agar keputusan pembelian jatuh pada produk yang diinginkan penjual mie tersebut.
Produk, harga , promosi, dan distribusi sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, karena konsumen selalu melihat produk tersebut dari keempat bauran tersebut. Jika salah satu kurang diminati konsumen, maka produk tersebut tidak akan dipilih oleh konsumen, jadi produsen harus sangat teliti untuk membuat produk tersebut agar dapat diminati konsumen.

Hipotesis
Ada pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian produk mie instan, dimulai dari jenis produknya, harga, kemasan , dan kualitasnya. Produsen sekarang haru lebih gesit lagi untuk dapat mengembangkan produknya, agar produsen lain tidak bisa menyusul kegiatan yang kita lakukan untuk memasarkan produk yang kita buat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

@ Objek Penelitian
Objek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah para konsumen mi instan merek mie gelas dan popmie yang ada disekitar masyarakat sekitar dengan permasalahan yang dihadapi.
@ Populasi dan Sampel
@ Populasi

Populasi merupakan kumpulan individu atau obyek yang memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Berdasarkan kualitas dan ciri-ciri tersebut, populasi dapat diartikan sebagai kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen mi instan merek mie gelas dan popmie. Jumlah populasi sangat banyak dan tidak diketahui secara angka pasti. keseluruhan dari produk produk mie instan yang akan dijual kepasaran dengan menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungannya antara satu variable dengan variabel lainnya atau dengan kata lain melihat hubungan antara variable bebas (sikap terhadap iklan dan brand awareness) terhadap variabel tergantung yaitu sikap terhadap merek dan minat beli ulang. Dengan demikian penelitian ini termasuk dalam penelitian kausalitas. Menurut Ferdinand (2006) penelitian kausalitas adalah penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam bentuk hubungan sebab akibat (cause-effect) antara beberapa konsep atau beberapa variabel yang dikembangkan. Penelitian kausalitas diarahkan untuk menggambarkan adanya hubungan sebab akibat antara beberapa situasi yang digambarkan dalam variabel dan atas dasar itulah ditarik sebuah kesimpulan umum.


@ Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap dapat mewakili populasi (Sugiyono, 1999). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro, 2003). Responden haruslah orang yang benar-benar mengerti dan memahami mi instan merek mie gelas dan popmie. Oleh karena itu konsumen yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang mengkonsumsi mi instan merek mie gelas dan popmie yang sudah pernah mengkonsumsi popmie minimal satu kali. Untuk memperoleh responden dilakukan dengan menanyakan terlebih dahulu kepada konsumen, apabila sanggup atau cocok dijadikan sampel maka kepadanya akan diberikan kuesioner. Dengan pertimbangan bahwa konsumen mi instan merekmie gelas dan popmie tersebar baik di pusat kota maupun kecamatan-kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk yang padat.
Menurut Hair dkk (2006) besarnya sampel bila terlalu besar akan menyulitkan untuk mendapat model yang cocok, dan disarankan ukuran sampel yang sesuai antara 100-200 responden agar dapat digunakan estimasi interpretasi dengan SEM. Untuk itu jumlah sampel akan ditentukan berdasarkan hasil perhitungan sampel minimum. Penentuan jumlah sampel minimum untuk SEM menurut Hair dkk (2006) adalah:
(Jumlah indikator + jumlah variabel laten) x (estimated parameter) Berdasarkan pedoman tersebut, maka jumlah sampel minimum untuk penelitian ini adalah:
Sampel minimal = (15 + 4) x 6 = 114 responden.

Bab IV
Hasil dan Pembahasan.

Hasil penelitian diharapkan dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apa faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan sikap terhadap merek terhadap minat beli ulang? Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara metode purposive sampling. Cara ini diambil dengan teknik pengambilan sampel dengan berdasarkan pertimbangan tertentu,
dimana sampel dipilih dengan syarat-syarat yang dipandang memiliki ciri-ciri esensial yang relevan dengan penelitian. Jumlah responden yang ditentukan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 114 konsumen. Teknik analisis yang dipakai untuk menginterpretasikan dan menganalisis data dalam penelitian ini adalah dengan teknik Structural Equation Model (SEM) dari software AMOS 16. Proses analisis yang dilakukan terhadap data penelitian yang diperoleh dari 114 responden. Hasil analisis data tersebut akan menjelaskan hubungan kausalitas antara variabel yang sedang dikembangkan dalam model penelitian ini. Model yang diajukan dapat diterima setelah asumsi-asumsi telah terpenuhi yaitu normalitas dan Standardized Residual Covariance < 1,96. Sementara nilai Determinat of Covariance Matrixnya 848,017. Setelah dilakukan penelitian, yang menguji keempat hipotesis yang dilakukan, maka diambil kesimpulan atas hipotesis-hipotesis tersebut.


BAB V
Kesimpulan

Kesimpulan atas masalah penelitian didasarkan atas temuan permasalahan penelitian yang teridentifikasi dan tersusun pada Bab 1. Dimana tujuan dari penelitian ini adalah mencari jawaban atas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu bagaimana meningkatkan sikap terhadap merek dan implikasinya pada minat beli ulang?. Dari hasil penelitian telah menjawab masalah penelitian tersebut yang signifikan menghasilkan proses dasar yang mempengaruhi dan dipengaruhi sikap terhadap merek. Sikap terhadap merek dapat dicapai melalui sikap terhadap iklan dan brand awareness, yang pada akhirnya sikap terhadap merek tersebut dapat mendorong minat beli ulang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa untuk meningkatkan minat beli ulang antara lain terdapat dua proses dasar, yaitu: untuk membangun minat beli ulang dapat dilakukan melalui peningkatan sikap terhadap iklan popmie, dimana sikap terhadap merek popmie
dapat dicapai dengan peningkatan sikap terhadap iklan yang tinggi. Semakin tinggi memiliki sikap terhadap iklan yang ada maka akan semakin tinggi sikap terhadap mereknya, dan semakin tinggi sikap terhadap merek akan semakin membangun minat beli ulang.


TUGAS : prilaku konsumen (softskil)